SETIAP KEBAIKAN ADALAH IBADAH

بسم الله الرحمن الرحيم

Ikhwan dan akhwat yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'āla, kita masuk ke hadits berikutnya masih dalam bab "Al-Birr wa Ash-Shilah".

وَعَنْ جَابِرٍ رضي الله عنه قَالَ: قاَلَ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم : "كُلُّ مَعْرُوْفٍ صَدَقَةٌ." أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيُّ.

Dari Jābir Radhiyallāhu 'anhu dia berkata: Rasūlullāh Shallallāhu Alayhi Wasallam bersabda: "Seluruh perbuatan baik merupakan shadaqah."

(HR. Imām Al-Bukhāriy).
Dalam sabda Nabi Shallallāhu 'Alayhi wa Sallam disebutkan "مَعْرُوْفٍ", yang dimaksud ma'rūf adalah lawan dari munkar.

Munkar kita tahu adalah perbuatan munkar dan ma'ruf adalah perbuatan yang baik.

Dan sabda Nabi Shallallāhu 'Alayhi wa Sallam disebutkan  "كُلُّ مَعْرُوْفٍ", kullu adalah lafazh yang menunjukkan keumuman, yang kalau kita artikan dalam bahasa kita adalah SELURUH perbuatan baik merupakan sedekah.

Hadits ini menjelaskan bahwasanya sedekah di mata syari'at bukan hanya terbatas pada harta, tetapi seluruh perbuatan baik, segala kebaikan juga merupakan sedekah.

Kebaikan apapun juga, entah kebaikan yang berkaitan dengan diri sendiri maupun kebaikan yang berkaitan dengan orang lain, pokoknya yang namanya kebaikan merupakan sedekah.

Dan telah datang dalam hadits-hadits yang lain, dimana Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menjelaskan bahwasanya seluruh kebaikan secara rinci juga merupakan sedekah.

Dalam hadits, Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan:

وَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ، وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ

"Setiap tasbih merupakan sedekah. Setiap tahmid (mengucapkan alhamdulillāh) juga merupakan sedekah. Setiap bertahlil (mengucapkan lā ilāha illa Allāh) merupakan sedekah. Dan setiap takbir (mengucapkan Allāhu akbar) maka dia bersedekah. Dan menyeruh orang lain untuk melakukan kebaikan juga sedekah."

Tashbih, tahlil, tahmid adalah bersedekah yang berkaitan dengan diri hamba (diri sendiri).

Dia memuji Allāh, mengagungkan Allāh maka dia bersedekah kepada dirinya sendiri.

Sedangkan yang berkaitan dengan oranglain, adalah amr bil ma'ruf adalah sedekah, menyuruh oranglain untuk melakukan kebaikan berarti dia sedang bersedekah.

Dan juga mencegah orang lain (nahyi munkar) dari perbuatan kemungkaran juga dia bersedekah.

Bahkan dalam perkara yang kita anggap perkara duniawi, kata Nabi Shallallāhu 'Alayhi wa Sallam:

وَفِـيْ بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ

"Engkau menggauli istrimu engkau telah bersedekah."

Menyenangkan hati istri, berhubungan dengan istri ini dinilai sedekah menurut kacamata syari'at.

تَعْدِلُ بَيْنَ اثْنَيْنِ صَدَقَةٌ

Demikian juga jika ada 2 orang datang kemudian menjadikan engkau sebagai hakim (pengambil keputusan) jika engkau berbuat adil kepada keduanya maka berarti engkau telah bersedekah.

وتعين الرَّجل فتحهل له على دابَّته صدقة

Demikian juga jika engkau membantu seseorang lalu engkau mengangkatkan barangnya di atas tunggangannya ini juga merupakan sedekah.

Lihat, disini sedekah tidak mesti dengan uang/harta.

Kita membantu orang lain adalah bersedekah dengan tenaga, termasuk mengangkatkan barangnya, meletakkan di atas tunggangannya atau bisa meletakkan di atas mobilnya, ini juga merupakan sedekah, kata Nabi Shallallāhu 'Alayhi wa Sallam.

Kemudian juga Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan dalam hadits yang lain:

والكلمةُ الطيِّبة صدقة

"Dan berkata-kata yang baik merupakan sedekah."

Seseorang menahan dirinya dari perkataan buruk kemudian berusaha berbicara dengan perkataan yang baik, berarti dia telah bersedekah.

Apakah dia berkata kepada saudaranya atau kepada orang tuanya, berbicara dengan istrinya, tatkala dia berusaha memilih kata-kata yang baik sesungguhnya dia sedang bersedekah.

Ini dalil menunjukkan bahwasanya seluruh bentuk kebaikan merupakan sedekah.

Oleh karenanya, ikhwan dan akhwat yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Ini menjelaskan bahwasanya sedekah tidak terbatas dengan harta tetapi dengan segala kebaikan juga merupakan sedekah.

Hal ini menunjukkan sedekah tidak hanya dilakukan oleh orang-orang kaya, orang-orang miskin yang tidak punya harta juga bisa bersedekah. Allāh membuka cara sedekah dengan cara yang lain, tidak mesti dengan harta.

Dan sebagian ulama mengatakan bahwasanya ini adalah diantara hikmah Allāh Subhānahu wa Ta'āla menjadikan ibadah itu bermacam-macam, bermodel-model yaitu merupakan ujian bagi hamba.

Agar para hamba berusaha  untuk memasuki sebanyak-banyaknya pintu-pintu kebaikan, sebagaimana yang kita katakan di awal pengajian.

Dan juga diantara hikmah dibuat banyak pintu-pintu kebaikan yaitu Allāh memberi kemudahan bagi siapa saja untuk bisa bersedekah dan berbuat baik.

· Ada yang bisa berbuat baik dengan hartanya silahkan bersedekah dengan hartanya.
· Ada yang bisa bersedekah dengan tenaganya maka silahkan dia bersedekah dengan tenaganya.
· Ada yang bisa bersedekah dengan pikirannya maka dia membantu kaum muslimin dengan pikirannya.
· Ada yang bersedekah dengan senyumannya maka silahkan dia senyum kepada saudaranya.
· Ada yang bersedekah dengan kata-kata yang baik maka silahkan dia berkata-kata yang baik dengan saudaranya.
· Ada yang bersedekah di rumah dengan bertasbih, dzikir, bertakbir maka dia juga bisa bersedekah.

Oleh karenanya, pintu-pintu sedekah dan kebaikan adalah banyak. Semakin banyak pintu-pintu sedekah dan kebaikan yang bisa kita masuki maka akan menjadi yang terbaik.

Dan kalau kita tidak bisa masuk ke pintu kebaikan tertentu maka kita masuk ke pintu-pintu yang lain yang  dimudahkan Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Demikian.

والله تعالى أعلم بالصواب