Dari Abu Wa-il (Syaqieq bin Salamah), katanya, “Ada seseorg yg
menghampiri Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu seraya berkata, ‘Wahai
Amirul Mukminin, aku sdh tak mampu lagi mencicil uang utk menebus
kemerdekaanku, mk bantulah aku.’ Ali menjwb, ‘Maukah kau kuajari bebrp
kalimat yg pernah Rasulullah ajarkan kpd ku? Dg mmbacanya, walaupun
engkau menanggung utang sbesar gunung Shier, niscaya Allah akan
melunasinya bagimu!’ ‘Mau’, jwb org itu. ‘Ucapkan:
اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
"Allahummakfinii bihalaalikaa 'an haroomika, wa aghninii bifadhlika 'amman siwaak"
Artinya :
Ya Allah, CUKUPILAH aku dg rezeki halal-Mu agar terhindar dari yg Kau
haramkan. Jadikanlah aku KAYA krn karunia-Mu, bkn krn karunia selain-Mu.
(HR. Abdullah bin Ahmad dlm Zawa-idul Musnad No. 1319; At-Tirmidzi No.
3563 & Al-Hakim 1/537. At-Tirmidzi mngatakannya sbg hadis hasan,
& dihasankan pula oleh Syaikh Al-Albani. Sdgkn Al-Hakim
mensahihkannya)
Hadis tsb mngajarkan pd kita agar tdk melupakan ALLAH yg MENGUASAI nasib
kita di dunia. Dia-lah yg memberi ujian berupa kesempitan. Dan Dia pula
yg dpt dg mudah melapangkannya kembali. Oleh krn nya, tdk sepantasnya
seorg Mukmin hanya bertumpu pd usahanya & lupa bertawakal kpd Allah.
Usaha mmg harus dilakukan. Namun ia tdk akan memberi hasil yg sempurna
kecuali atas izin Allah & restu-Nya. Utk mendptkan restu tsb, cara
yg paling efektif adlh mmperbanyak doa. Baik lewat ucapan lisan maupun
amal salih. Ucapan yg paling dicintai Allah adlh yg menegaskan
ketauhidan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar